three_ana's world: 2010

maaf ya kalo salah info ttg justin *kyak nama sekolahnya* abis aku jg baru suka justin sih...

di baca ya... :)

LOVE IN MUSIC ROOM

“aduh kenapa sih tugasnnya harus bikin lagu? Aku kan gak bisa” pikirku sambil berjalan menuju ruang musik. Sekarang waktunya pulang sekolah tapi aku masih disini karena aku mau mencicil baris per baris untuk tugas laguku. Sekolah terasa sepi sekali. Sampai-sampai bunyi sepatuku terdengar nyaring.. oh ya, lupa memperkenalkan diri. Namaku Natasha Florenita Makakelube aku kelas 3 di The Castil high school junior. Sekarang aku ingin mengerjakan tugas ku yaitu membuat sebuah lagu. Karena dirumah ku terlalu banyak orang dan aku susah berkonsentrasi aku memutuskan membuatnya setelah pulang sekolah di ruang musik. Saat aku berjalan aku mendengar suara merdu dari ruang musik lalu aku membuka pintu. Disana terdapat seorang cowok kelas 2. kenapa aku bisa tau dia kelas 2? Karena di sekolah kami mempunyai ciri khas tersendiri tiap angkatan.

“maaf kak, ada perlu apa?” ucapnya

“ah gak, tadinya aku mau ngerjain tugas disini tapi ada orang aku cari kelas yang lain aja” ucaku

“udah gak apa-apa, kakak disini aja, aku yang pindah” ucapnya

“gak usah. Yaudah, gini aja. aku ngerjain tugas kamu lanjutin nyanyi kamu” ucapku

“baiklah. Oh ya kak kenalin nama ku Justin bieber” ucapnya

“oh ya namaku Natasha florenita makakelube” ucapku

“aku panggil kak sha aja ya?” ucap justin

“suka-suka kamu aja” ucapku

Lalu selanjutnya aku mulai mengerjakan tugas dan Justin melanjutkan latihannya. Walau disini gak setenang yang aku pikirkan, tapi gak apa-apa deh, toh dia menanyanyi dengan suara yang bagus. Sesekali aku melihat ke arah Justin dia terlihat keren juga.

“aduh pusing banget sih bikin lagu” ucapku

“kak sha, emang tugas apa yang kakak kerjakan?” Tanya Justin

“tugas musik, aku disuruh membuat sebuah lagu” ucapku

“oh gitu ya kak, mau aku Bantu? Gini-gini aku juga bisa bikin lagu loh, walaupun gak terlalu bagus sih kak hehehe” ucapnya

“benaran? Boleh kok, aku udah putus asa banget nih” ucapku

“yap” ucapnya

Lalu kami berdua mencoba mencari kata per kata dan menyusunnya menjadi sebuah lirik. Justin orang yang ramah, dan suka bercanda, aku senang bertemu dengannya.

“Justin udah sore nih, kita pulang yuk” ucapku

“oke kak. Lumayan lah hari ini bisa dapat 2 baris” ucap Justin

“iya, makasih atas bantuannya ya” ucapku

“iya sama-sama kok kak” ucapnya

“kalau gak keberatan kamu mau Bantu aku sampai lagu ini selesai?” tanyaku

“pasti kak” ucapnya sambil tersenyum manis

“maksih Justin” ucapku

“iya kak, ayo kak kita pulang” ucap justin

“ayo” ucapku

Setelah hari itu aku dan Justin bertemu setiap hari di ruang musik setelah sekolah sepi. Disana kami kadang bercanda, bercerita tentang diri kita masing-masing, pokoknya menyenangkan melalu hari dengan Justin.

“Justin maaf aku telat” ucapku yang baru saja membuka pintu. Disana aku melihat Justin sedang tertidur lelap di meja dekat jendela. Angin sore meniup poninya cahaya matahari sore menyinari wajahnya yang teletak di atas meja. Aku menghampirinya, menatap wajahnya yang tampan, tanpa terasa tangan ku membelai rambutnya yang lembut. “aduh apa sih yang aku lakukan?” pikirku. Aku melihat jaketnya terletak di sebelah meja. Aku ambil jaketnya lalu ku selimuti ke badan Justin. Lalu aku melanjutkan tugas ku.

“ehmm…hoaammm” ucap Justin yang baru saja terbangun

“kamu udah bangun?” ucapku

“eh kak sha udah disini. maaf ya kak, aku ketiduran” ucap Justin yang langsung berdiri dari tempat duduknya tadi

“gak. mestinya aku yang minta maaf, gara-gara aku kamu sampai ketiduran” ucapku

“kenapa kakak gak membangunkan aku?” ucapku

“itu karena kamu terlihat letih sekali” ucapku “ditambah aku senang bisa melihat sosokmu saat tidur” pikirku

“seharusnya kakak bangunkan aku aja, aku gak keberatan kok” ucap Justin

“gak lah, maaf ya karena kamu harus membantuku kamu jadi merasa lelah” ucapku

“siapa yang bilang kak? Gak kok kak, aku senang saat bersama kakak” ucap Justin lalu tersenyum

“makasih ya” ucapku

“iya sama-sama kak” ucap Justin

“udah yuk kita pulang, udah sore nih” ucapku

“kak, kan aku belom Bantu kakak hari ini” ucap Justin

“gak apa-apa kok, aku udah dapet 1 baris yang cocok untuk melanjutkannya” ucapku

“jadi gak enak sama kak sha” ucap Justin

“gak apa-apa kok, ayo kita pulang” ucapku lalu pergi membuka pintu

“ka sha” ucap Justin

“ya… kenapa?” Tanya ku

“besok kakak ada waktu kosong?” Tanya Justin

“ehm sepertinya gak ada, ada apa?” Tanya ku

“karena besok libur, kakak mau jalan berdua sama aku ke taman hiburan? Aku lagi mau menghilangkan stress nih kak” ucap Justin

“ehmm oke lah” ucapku

“makasih kak, kalau begitu aku jemput kakak dirumah kakak ya” ucap Justin

“gak usah ngerepotin kamu aja lagian kamu juga belom tau rumahku. Kita bertemu di depan taman hiburan aja” ucapku

“oke deh kalau begitu, kita ketemu disana jam 10 ya kak” ucap Justin

“baiklah. Ayo pulang” ucapku

Setelah itu kami berpisah, aku kembali kerumah lalu makan, mandi, belajar, dan tidur. Esok harinya aku bersiap-siap untuk segera pergi.

“aduh, aku pakai baju apa nih. Baru kali ini aku pergi bersama cowok yang gak ada hubungan keluarga denganku. Udah ah ngapain aku pusing-pusing mikir ingin gunakan baju apa, toh ini bukan kencan, aku hanya menemani Justin” pikirku pusing melihat baju berantakan di atas kasurku. Setelah aku rapi aku segera pergi ke taman hiburan. Dari seberang jalan aku melihat Justin sedang menyender di sebuah tiang, dia menggunakan jaket dan topi yang biasa menjadi cirri khasnya. Aku menghampirinya.

“maaf Justin, aku terlambat” ucapku

“iya kak, gak apa-apa kok. Ayo kak masuk” ucap Justin

“ayo” ucap ku

Lalu kami berdua masuk ke taman hiburan. Ramai sekali.

“sepertinya salah tempat ya kak” ucap Justin

“ah gak apa-apa. Ayo kita mau main permainan yang mana?” ucapku

“ehm, gimana kalau roller coaster kak?” ucap Justin

“baiklah” ucapku

“ayo kak” ucap Justin lalu menarik tangan ku. Lalu kami berdua pergi ke arah roller coaster. Setelah bermain roller coaster selesai kami berdua turun dari situ.

“auw” ucapku karena sebelah kanan tubuh ku baru saja di tabrak seseorang

“hei, kalau jalan hati-hati donk” ucap Justin ke orang yang menabrak ku

“dia yang salah kali” ucap orang itu

“udah jelas-jelas anda yang menabrak” ucap Justin yang ingin menghampiri orang itu

“udah lah Justin, aku gak apa-apa” ucapku

“tapi kak” ucap Justin

“udah ayo kita cari permainan lain” ucapku

“kakak beneran gak apa-apa?” Tanya Justin

“gak apa-apa kok, makasih ya udah khawatir. Ayo sekarang kita mau main kemana?” ucap ku

“lebih baik kita istirahat dulu kak, aku beli minum ya. Kakak tunggu di bangku itu aja ya” ucap Justin lalu meninggalkan ku

Setelah berapa menit akhirnya Justin kembali. Lalu kami istirahat sebentar. Kemudian melanjutkan bermain kita, selain bermain kita juga sempat foto-foto di fotobox satu lembar Justin yang memegang satu lembar lagi aku yang memegang fotonya. tanpa terasa waktu udah sore, hampir menjelang malam.

“kita main terakhir apa ya?” ucap Justin

“kincir angin aja ya, katanya kalo jam segini pemandangannya indah loh” ucapku

“oke, ayo kak” ucap Justin

Akhirnya kami berdua menaiki kincir angin. Saat kami berada diatas tiba-tiba kincir angin berhenti mendadak.

“aduh gimana nih Justin, aku takut” ucapku

“tenang aja kak, kan ada aku. Lagian coba liat deh kak pemandangannya indah kan” ucap Justin

“oh iya ya” ucapku

“oh ya kak, happy birthday” ucap Justin sambil menunjukan sebuah kalung dengan liontin berbentuk love

“hah? Aku lupa hari ini ulang tahun ku” ucapku

“aku pakaikan ya kak” ucap Justin lalu memakaikan kalungnya padaku

“makasih ya Justin, kamu tau ulang tahun ku dari mana” ucapku

“ada deh, hehehe” ucap Justin

“ih gitu deh, ya udah deh pokoknya makasih banget ya” ucapku

“iya sama-sama. Makasih juga ya kak” ucap Justin

“untuk apa?” tanyaku

“untuk semuanya, kakak mau berteman denganku, kakak mau datang menemaniku dan juga maksih karena kakak berpenampilan manis hari ini” ucap Justin lalu memegang tanganku

Aku hanya bisa diam dan malu aja karena Justin mengucapkan itu padaku. Lalu tiba-tiba wajah Justin mendekat ke wajahku. Dia melihatku dengan serius. Kemudian disaat itu bibir Justin mencium bibirku. Setelah beberapa detik berlalu tiba-tiba kincir angin kembali bergerak dan Justin melepas ciumannya.

“maaf kak” ucap Justin

Aku hanya bisa diam karena aku benar-benar keget dengan apa yang dilakukan oleh Justin kepada ku tadi. Setelah kincir angina berhenti dibawah. Tanpa terasa aku langsung pergi meninggalkan Justin. Aku mendengar Justin memanggil namaku tapi aku tidak memperdulikannya. Aku langsung pulang kerumah. Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar lalu pintu ku tutup setelah itu aku hanya bisa duduk terdiam dibalik pintu. Sambil berpikir “apa sih yang dilakukan Justin tadi?, mengapa dia melakukan itu kepadaku?”. Lalu tangan kananku menegang kalung pemberian Justin yang terpasang di leherku dan tangan kiriku memegang bibirku. Aku masih bisa merasakan lembutnya saat bibir Justin menyentuh bibirku. Aku kembali mengingat kejadian tadi. Kalau dipikir-pikir mengapa aku harus kabur? Aku pikir sekarang aku jatuh cinta dengan Justin, alasan aku kabur karena tadi itu benar-benar menbuatku kaget dan membuat jantungku hampir copot. Tapi apa yang harus aku lakukan nanti jika bertemu Justin di sekolah? Aku melihat tas dan isinya yang berserakan disebelahku, salah satu isinya ada foto ku tadi saat bersama Justin. Aku mengambil foto itu dan aku melihatanya. Aku senang aku bisa dekat dengan Justin. Aku juga melihat hp ku. Aku melihat 15 misscall dari Justin dan 5 sms darinya. Sepertinya dia khawatir karena tadi aku langsung meninggalkannya begitu saja. Habis salah dia sendiri tiba-tiba melakuka itu padaku. Saat bertemu dengannya sebaiknya aku berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Agar semuanya kembali seperti semula.

Hari senin saat pulang sekolah.

“apa aku siap ya bertemu Justin?” pikirku sambil berjalan menuju ruang musik. Saat aku berjalan aku melihat Justin keluar dari ruang musik.

“hei, Justin kenapa udah mau pulang? Lagi buru-buru ya? Kalau begitu aku hari ini mengerjakan tugas sendiri dong, ya udah yah hati-hati dijalan” ucapku

“kak sha? Aku pikir kak sha gak mau bertemu aku karena hal itu” ucap Justin yang kemudian menghampiriku

“udah lah, itu mah gak usah dipikirin anggap aja kecelakan. Jadi, hari ini bisa Bantu aku gak menyelesaikan tugasku” ucapku

“pasti kak” ucap Justin

Lalu kami berdua masuk ke ruang musik kemudian melanjutkan dua baris terakhir untuk lagu nya. Biasa sambil mengerjakan kami berdua bercanda. “untung aku bisa bersikap biasa kepadanya, walau jantung ku berdebar saat dia ada di dekatku” pikirku.

“hah, akhirnya selesai juga lagunya. Makasih ya Justin. Berkat kamu tugas ku bisa terselesaikan” ucapku

“iya, gak apa-apa kok kak. Kak karena tugas ini sudah selesai apa kakak gak akan datang lagi ke ruangan ini?” ucap Justin

“ya selama aku masih bersekolah disini aku kesini kok” ucapku

“aku kira kakak gak akan datang kesini lagi. Oh ya, kakak bulan depan sudah lulus ya. Sepi dong sekolah” ucapku

“ya nih. Gak sepi dong, kan masih banyak yang tinggal disini” ucapku

“gak tetep aja, aku kan kehilangan kakak ku” ucap Justin

“aku Cuma dianggap kakak doing ya? Sedih juga dengernya” pikirku “aduh jangan sedih gitu dong, aku kan juga akan kehilangan adikku yang kocak dan keren ini. Kita kan masih bisa ketemu diluar sekolah” ucapku

“iya ya kak” ucap Justin

“kamu mau ikut aku gak ke kedai es krim di dekat stasiun kereta, aku ingin kesana hari ini. Karena tugas ku sudah selesai sekalian aja aku ajak kamu sebagai tanda terima kasih gitu” ucapku

“boleh kak” ucap Justin

Lalu kami berdua pergi ke kedai es krim setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing. Tiap hari aku bertemu Justin di ruang musik, mendengar dia latihan, menyanyi bersama, bercanda, cerita-cerita tentang apa aja. Pokoknya hari-hari terakhir ku di sekolah benar-benar menyenangkan bersama Justin. Tanpa terasa satu bulan berlalu dan sekarang aku sudah lulus dari sekolah ku. Aku melanjutkan sekolah diluar kota dan aku lulus tanpa tau bagaimana persaan Justin kepadaku begitu pun juga aku yang tidak memberitaukan perasaanku ini.

2 tahun berlalu setelah aku lulus dari sekolah lama ku. Sekarang Justin sudah dikenal dunia karena dia sekarang menjadi penyanyi muda yang sedang naik daun. Banyak fans Justin yang bersebaran di dunia. Aku hanya bisa mendapatkan kabar dari televisi tentang Justin karena sejak Justin menjadi penyanyi terkenal kita berdua jarang berkomunikasi lagi. Aku melihat Justin mempunyai pacar seorang model cantik yang seumuran dengannya. Sedih juga sih melihatnya tapi mau bagaimana lagi, toh aku bukan siapa-siapanya dia hanya teman lama. Sampai pada akhirnya aku mendapat pesan dari teman-temanku bahwa akan diadakan reuni akbar di sekolah ku, itu berarti aku akan bertemu dengan Justin lagi, sudah lama aku gak bertemu dengannya. Ngomong-ngomong aku juga fansnya Justin loh sebenernya sih dari awal aku mendengar dia menyanyi di ruang musik saat itu aku sudah menjadi fansnya. Tapi baru sadar sekarang aja hehehe.

Sekarang aku sedang berjalan menuju ruang musik setelah aku bertemu yang lain, sedangkan yang lain tetap berkumpul di aula sekolah. Saat aku membuka pintu aku tidak melihat seorang pun didalam.

“haaahh ku pikir Justin sudah ada disini. Ternyata tidak. Mungkin dia datang terlambat kali ya maklum sibuk atau jangan-jangan dia gak datang lagi karena terlalu sibuk.ah jangan dong, udah kangen sama dia nih” Pikirku “aduh banyak banget yang dateng kesini dari alumni yang sudah lama sampai yang baru masuk ke sekolah ini juga datang pasti mau bertemu Justin. Sayang banget kalo Justin gak datang” ucapku yang berdiri di depan jendela

“siapa yang gak datang kak?” ucap orang yang baru aja membuka pintu

“Justin, udah lama banget gak ketemu. Aku kira kamu gak datang abis udah lewat 30 menit sih” ucapku

“gak mungkin aku gak datang kak, aku gak mau lewatin kesempatan ini, aku kangen sama temen-temen, sekolah, juga ruangan ini” ucap Justin yang menghampiriku

“ku kira gitu, habis kamu sibuk banget, kamu jadi jarang menghubungi aku. Kamu udah jadi penyanyi terkenal sih, liat tuh fans kamu banyak banget” ucap ku

“iya, maaf ya kak. Banyak fans juga gak enak banget ka” ucap Justin

“maksud kamu?” ucapku

“iya kak, mereka tuh nyusahin aku, tadi aku terlambat juga karena sehabis acara MTV mereka minta foto bareng aku, sesampainya disini semua orang juga begitu” ucap Justin

“Justin tau gak” ucapku

“kenapa kak?” Tanya Justin

“aku kecewa sama kamu. kamu udah berubah, kamu bukan Justin yang dulu aku kenal, Justin yang ramah dan menyenangkan. Aku gak nyangka kamu akan berkata seperti itu tentang fansmu. Padahal kalau bukan karena fansmu aku yakin kamu gak akan bisa seperti ini. Aku juga termasuk fans kamu loh, jadi maaf ya kalau kami ini menyusahkan kamu. Lebih baik aku pergi, bye Justin” ucapku lalu pergi meninggalkan Justin secepat mungkin

“kak, kak sha tunggu dulu dong” ucap Justin lalu menggenggam tanganku

“ada apa lagi Justin? Bukannya aku menyusahkan kamu? Lebih baik aku pergi kan” ucapku

“kakak dengar dulu penjelasanku, bukan maksudku seperti itu” ucap Justin

“terus maksud kamu apa? Tadi itu udah cukup menjelaskan kok. Sekarang aku mesti pergi” ucapku lalu melepaskan tangan Justin kemudian pergi meninggalkan Justin

“kak sha, dengar aku dulu. aku berkata seperti itu hanya sebagai alasan. Aku juga gak akan mengatakan seperti itu karena aku tau kalau tanpa adanya fans ku, aku gak akan sukses seperti ini. Aku berkata seperti itu karena aku malu mengatakan yang sebenarnya. Sebenarnya aku memang tadi cukup terganggu dengan adanya fans ku tapi bukan berarti aku menganggap mereka menyusahkan. Aku menganggap mereka mengganggu ku karena waktu untuk aku bertemu orang penting bagiku terhambat. Aku gak mau membuat orang yang aku suka menunggu. Aku gak mau membuat orang yang berarti bagiku khawatir karena aku telat kak. Dan orang itu kakak” Ucap Justin.

Aku hanya bisa berdiri terpaku mendengar kata-kata Justin. “Justin menyukai aku? Apa aku gak salah dengar” pikirku. Aku mendengar suara sepatu melangkah dan itu terdengar semakin mendekat.

“kak” ucap Justin membalik kan tubuh ku ke arahnya “aku mohon kakak jangan marah sama aku, aku mohon juga kakak jangan buat aku cemas seperti dulu lagi.” Ucap Justin

“seperti dulu?” Tanya ku heran

“iya, saat setelah aku mencium kakak di kincir angin. Kakak langsung pergi begitu aja. Aku khawatir kakak kenapa-kenapa, aku takut kakak akan membenciku. Untung saat bertemu kakak bersikap seperti biasa lagi. Tadinya aku ingin menjelaskan mengapa aku mencium kakak saat itu, itu karena aku menyukai kakak. Tapi karena kakak bilang anggap aja kecelakan. Aku pikir kakak gak mau memikirkan hal itu lagi. Sebenernya aku cukup sedih mendengarnya loh kak. Tapi kalau itu bisa membuat kakak senang dan gak akan membenciku aku hanya bisa diam saja dan bersikap seperti biasanya” ucap Justin

“ouwh kalau begitu aku minta maaf karena buat kamu khawatir ya Justin” ucapku

“jadi kakak gak marah kan sama aku?” Tanya Justin

“ehmm gimana ya? Tadinya sih aku sempet marah. Tapi emang gak baik marah sebelum dengar alasan sebenarnya. So, tenang aja aku gak marah kok sama kamu” ucapku

“makasih kak, kita lihat kembang apinya yuk kak, sebentar lagi dimulai nih kak” ucap Justin lalu berjalan ke arah jendela sambil mengangdeng tanganku

“aku juga” ucap ku tiba-tiba

“juga apa kak?” Tanya Justin lalu berhenti berjalan

“kamu pasti ngerti kok, ayo kita menonton kembang apinya” ucapku meninggalkan Justin dan melanjutkan jalan ke dekat jendela

“maksud kakak, kakak juga menyukai ku?” Tanya Justin yang berada di belakangku

Aku hanya berbalik ke arahnya dan tersenyum pada Justin

“yang bener kak?” ucap Justin yang lalu menghampiriku

“terserah kamu maunya nanggepin gimana” ucapku

“sejak kapan kakak suka aku?” Tanya Justin

“gak tau” ucapku

“kok bisa tau kakak suka aku?” Tanya Justin lagi

“aku sadar aku suka kamu setelah kamu mencium ku” ucapku malu

“terus kenapa kakak bilang anggap aja itu kecelakaan?” Tanya Justin

“udah ah kamu kayak lagi wawancara deh, aku malu tau” ucapku

“hahahaha ya udah deh kalo gitu. Ya jelas sekarang aku senang karena kakak juga menyukaiku” ucap Justin lalu memelukku.

“udah ah Justin, lihat tuh kembang apinya udah mulai” ucapku

“habis aku senang sih kak” ucap Justin

Setelah itu kami berdua melihat kembang api dari ruang musik. Setelah itu ada acara dansa kami mendengar semua yang terjadi di aula lewat speaker yang ada di ruang musik. Lalu dimulailah musik. Tiba-tiba Justin mengucapkan…

take my hand,

Let’s just dance

Watch my feet

Follow me

Don’t be scared

Girl, I’m here

If you didn’t know

This is love

Sambil mengucapkan kata-kata itu kita mulai berdansa. Setelah mengucapkan kalimat itu Justin tersenyum. Dia benar-benar keren. Kita tetap berdansa dengan alunan musik dari speaker di ruang musik. Itu benar-benar malam yang indah bagiku.

>>>>THE END<<<<

Created by

ANA FEEHILY BEADLES

(senin, 12 April 2010. 07:00 pm)

butuh komentarnya ya... :) klo gak bisa lewat sini, lewat twitter aja , makasih udah baca... :)

three_ana's world

Blog Archive

Followers

westlife fan from indonesia

Senin, 08 November 2010

ID DI MAMA

Jumat, 09 Juli 2010

DM FROM CAITLIN

Sabtu, 05 Juni 2010

beadles bersaudara follow back!!!

Jumat, 23 April 2010

formspring.me

formspring.me

Minggu, 18 April 2010

Fanfic about justin bieber for my friend

formspring.me

Minggu, 28 Maret 2010

klo disurh milih antara mark, logan, sama christian milih siapa?

kak ana :) makasih udah follow fme aku. ini aku uda follow pnya kakak. maaf blm bsa jwb di twitter, kyknya lgi limit :B

Sabtu, 27 Maret 2010

MY CEEBEE

Sabtu, 20 Maret 2010

formspring.me

kangen gak sama gue?

Jumat, 19 Maret 2010

formspring.me

formspring.me

Kamis, 18 Maret 2010

formspring.me

Kamis, 04 Februari 2010

lagi banyak kontes nii!!!

menurut kalian blog aku ini yg paling bagus dan yang akan aku sering posting tentang apa?

link" yg sering gw kunjungin